APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNTUK SISTEM TRAFFIC LIGHT DAN LAMPU PENYEBERANGAN JALAN

 

APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNTUK SISTEM TRAFFIC LIGHT DAN LAMPU PENYEBERANGAN JALAN

 



Dosen Pengampu:

Dr. Samuel Beta K.,Ing-Tech., M.T.

  

Disusun Oleh:

    

1. Ade Ardian Wiradharma

RE-2A

(4.34.22.0.01)

2. Ilham Yahya Mahendra

RE-2A

(4.34.22.0.12)

3. Keisya Djenar Dinda L.

RE-2A

(4.34.22.0.13)

4. Sigit Triwibowo

RE-2A

(4.34.22.0.24)

5. Tiara Hande Dias K.

RE-2A

(4.34.22.0.25)

 

Tanggal Laporan        : 12 Desember 2023

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Syukur penulis atas karunia yang senantiasa dilimpahkan dari-Nya. Shalawat dan salam teriring kepada baginda rasulullah SAW atas kerja keras dan usahanya sehingga cahaya kebenaran sampai pada zaman kita.

Makalah yang berjudul “APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNTUK MENYALAKAN LED PADA TRAFFIC LIGHT DAN LAMPU PERNYEBERANGAN JALAN” ini membahas tentang mikrokontroler dan aplikasinya termasuk untuk menyalakan LED.

Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini belum sempurna maka dari itu kami mohon pengertian beserta saran dan kritik dari para pembaca untuk meningkatkan kemampuan kami dalam menulis makalah serta untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu bagi para pembaca dan demi untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

            Semarang, 11 Desember 2023   

                                                                                                                                                                                             Kelompok 1


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Penemuan mikrokontroler telah menginduksikan seluruh wilayah teknologi. Salah satunya dibidang kendali otomatis. Dewasa ini pun pengembangan dan rancang bangun aplikasi mikrokontroler sudah semakin gencar. Apliksi-aplikasi mikrokontroler yang sudah semakin pesat memberikan dampak yang sangat besar dalam kemajuan teknologi.

            Perkembangan dan aplikasi mikrokontroler ini tentu saja sangat membantu dan menguntungkan manusia. Melihat betapa pentingnya peran mikrokontroller ini bagi kemajuan teknologi, tentu saja kita perlu memahaminya lebih jauh tidak hanya sekedar teori. Tapi perlu adanya praktikum secara langsung yang dilakukan mahasiswa agar teori yang dipelajari bisa langsung digunakan dalam bentuk aplikasi secara langsung. Dengan hal ini memehami mikrokontroler akan lebih mudah.  Atas dasar uraian diatas maka dari itu kami mencoba untuk membuat aplikasi yang mudah dari sebuah mikrokontroler dalam hal ini adalah Microkontroler AT8535 diaplikasikan untuk menyalakan LED.

1.2  Tujuan

Adapun tujuan dari alat yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.     Untuk membuat aplikasi Mikrokontroler ATMega8535 berfungsi untuk menyalakan LED.

2.     Menjadi sistem pengatur lalu lintas yang otomatis dapat meningkatkan keamanan di persimpangan jalan atau penyeberangan pejalan kaki.

3.     Mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.

4.     Untuk membantu mahasiswa lebih memahami fungsi mikrokontroler ATMega8535.

 

BAB 2

DASAR TEORI

2.1    Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangast kecil, Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer ) yang memiliki beragam fungsi. Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontrler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya program-program penggunba disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM –nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara , termasuk register-register yang digunakn pada mikrokontroler yang bersangkutan.

2.2    Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1). Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya (Heryanto, dkk, 2008:1). Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Berikut ini gambar Mikrokontroler Atmega8535.

Gambar 1. Mikrokontroler ATMega8535

Gambar 2. Konfigurasi Pin ATMega8535

Konfigurasi Pin ATMega8535 Secara umum konfigurasi dan fungsi pin ATMega8535 dapat dijelaskan sebagai berikut 1 VCC Input sumber tegangan (+) 2 GND Ground (-) 3 Port A (PA7 … PA0) Berfungsi sebagai input analog dari ADC (Analog to Digital Converter). Port ini juga berfungsi sebagai port I/O dua arah, jika ADC tidak digunakan. 4 Port B (PB7 … PB0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan SCK yang dipergunakan pada proses downloading. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pada buku petunjuk ”AVR ATMega8535”. 5 Port C (PC7 … PC0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Fungsi lain port ini selengk apnya bisa dibaca pada buku petunjuk ”AVR ATMega8535”. 6 Port D (PD7 … PD0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang dipergunakan untuk komunikasi serial. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pad a buku petunjuk ”AVR ATMega8535”. 7 RESET Input reset. 8 XTAL1 Input ke amplifier inverting osilator dan input ke sirkuit clock internal. 9     XTAL2 Output dari amplifier inverting osilator. 10 AVCC Input tegangan untuk Port A dan ADC. 11 AREF Tegangan referensi untuk ADC. Fitur Mikrokontroler ATMega8535 Adapun kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut, 1 Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 2 Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, danEEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memori) sebesar 512 byte. 3 ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4 Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5 Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Arsitektur ATMega8535


Gambar 3. Blok diagram fungsional ATmega8535

Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D.

2. ADC 8 channel 10 bit.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. Watchdog timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.

8. Interrupt internal dan eksternal

9. Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog.

12. Port USART untuk komunikasi serial

 

2.3    LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diode) adalah semikonduktor yang dapat menghasilkan cahaya ketika diberikan tegangan. Sebagai sumber cahaya padat, LED umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, pencahayaan, dan tampilan. LED memiliki dua terminal, yaitu anoda (positif) dan katoda (negatif). Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda, dan dalam proses ini, foton dihasilkan yang menyebabkan cahaya terpancar.

LED terbuat dari semikonduktor, seperti gallium arsenide (GaAs) atau gallium phosphide (GaP). Material ini menentukan warna cahaya yang dihasilkan oleh LED. Sedangkan Chip LED terdiri dari chip yang menghasilkan cahaya, dan casing yang melindungi chip serta membantu dalam penyebaran cahaya.

LED memiliki dua prinsip kerja yaitu Efek Elektroluminesensi merupakan Cahaya dihasilkan ketika elektron bergerak melalui semikonduktor dan bergabung dengan lubang di dalamnya. Proses ini disebut efek elektroluminesensi. Serta Wavelength (Panjang Gelombang) Warna cahaya yang dihasilkan oleh LED ditentukan oleh panjang gelombang dari foton yang dihasilkan. Panjang gelombang ini bergantung pada jenis semikonduktor yang digunakan.

LED dibagi dalam beberapa jenis yaitu :

a.      Super Flux LED

Jenis lampu LED satu ini memiliki ukuran persegi panjang dengan empat pin dan memiliki ukuran mulai dari 3mm, 5 mm, dan juga ukuran flat lens. Jenis lampu LED satu ini banyak digunakan untuk pencahayaan pada otomotif, pencahayaan panggung, lampu kulkas, hingga papan iklan

b.     LED RGB (Red, Green, Blue)







Menggabungkan tiga warna dasar (merah, hijau, biru) untuk menghasilkan spektrum warna yang luas.

c.      LED Inframerah






Menghasilkan cahaya yang tidak terlihat oleh mata manusia dan digunakan dalam aplikasi penginderaan atau remote control.

Dan masih banyak lagi


BAB III

METODOLOGI

3.1 Diagram Blok dan Diagram Alir




 










3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang dgunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1.     Laptop, untuk menjalankan program, menginteraksikan CodeVision AVR dengan mikrokontroler.

2.     Softwere meliputi:

a.      Code Vision AVR, untuk menghasilkan bahasa mesin yang akan di eksekusi oleh mikrokontroler AT8535.

b.     Proteus, untuk membuat rangkaian virtual sebelum membuat rangkaian asli di PCB.

c.      ProgISP, untuk memasukkan program ke USB downloder.

3.     USB downloder, untuk mengirim program AT8535/sketch yang telah dibuat di laptop ke board AT8535.

4.     Development board AT8535

5.     Project board , membuat rangkaian elektronika.

 

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1.     Komponen elektronika meliputi :

a.      LED

b.     Resistor

c.      ATmega 8535

2.     Kabel jumper, untuk menghubungkan kaki ATMEGA8535 dengan LED.

 

3.3 Prosedur Kerja

1.     Tulis program berikut pada CV AVR:


#include <mega8535.h>

#include <delay.h>


// Declare your global variables here

int merah=1;

int kuning=2;

int hijau=4;

int biru = 8;

int putih = 16;

int counter = 0;


void main(void)

{

// Declare your local variables here

DDRA=0xff;

DDRB=0xff;

DDRC=0xff;

DDRD=0xff;


// Input/Output Ports initialization

// Port A initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTA=0x00;

DDRA=0xFF;


// Port B initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTB=0x00;

DDRB=0xFF;


// Port C initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTC=0x00;

DDRC=0xFF;


// Port D initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out

// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTD=0x00;

DDRD=0xFF;


// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 0 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

OCR0=0x00;



// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer1 Stopped

// Mode: Normal top=FFFFh

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge

// Timer1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

TCCR1B=0x00;

TCNT1H=0x00;

TCNT1L=0x00;

ICR1H=0x00;

ICR1L=0x00;

OCR1AH=0x00;

OCR1AL=0x00;

OCR1BH=0x00;

OCR1BL=0x00;


// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer2 Stopped

// Mode: Normal top=FFh

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;


// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// INT1: Off

// INT2: Off

MCUCR=0x00;

MCUCSR=0x00;


// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

TIMSK=0x00;


// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;


while (1)

      { 

      // Traffic Light 1

      PORTA = hijau;

      PORTA |= biru; // Lampu biru saat lampu hijau

      PORTB = merah;

      PORTC = merah;

      PORTD = merah;

      delay_ms(3000);

      PORTA = kuning;

      delay_ms(200);

      PORTA = merah;

      delay_ms(50);


      // Traffic Light 2

      PORTB = hijau;

      PORTB |= biru; // Lampu biru saat lampu hijau

      delay_ms(3000);

      PORTB = kuning;

      delay_ms(200);

      PORTB = merah;

      delay_ms(50);


      // Traffic Light 3

      PORTC = hijau;

      PORTC |= biru; // Lampu biru saat lampu hijau

      delay_ms(3000);

      PORTC = kuning;

      delay_ms(200);

      PORTC = merah;

      delay_ms(50);


      // Traffic Light 4

      PORTD = hijau;

      PORTD |= biru; // Lampu biru saat lampu hijau

      delay_ms(3000);

      PORTD = kuning;

      delay_ms(200);

      PORTD = merah;

      delay_ms(50);


      // Lampu putih saat lampu merah atau kuning menyala

      if (PORTA == merah || PORTA == kuning)

      {

         PORTA |= putih; // Lampu putih saat lampu merah atau kuning

         delay_ms(20);

      }

      if (PORTB == merah || PORTB == kuning)

      {

         PORTB |= putih; // Lampu putih saat lampu merah atau kuning

         delay_ms(20);

      }

      if (PORTC == merah || PORTC == kuning)

      {

         PORTC |= putih; // Lampu putih saat lampu merah atau kuning

         delay_ms(20);

      }

      if (PORTD == merah || PORTD == kuning)

      {

         PORTD |= putih; // Lampu putih saat lampu merah atau kuning

         delay_ms(20);

      }


      // Tambahkan logika untuk reset counter setiap siklus lampu hijau

      if (counter >= 3)

      {

         counter = 0;

      }

      else

      {

         counter++;

      }

   }

}

 

2.     Buat rangkaian seperti contoh berikut pada proteus





3.     Masukkan program di CV AVR pada ATmega di proteus

4.     Pastikan rangakaian berjalan seperti yang diinginkan

5.     Rangkai LED dan Resistor sesuai pada rangkaian di Proteus dan hubungkan pada ATmega 8535.

6.     Upload program pada ATmega 8535 dirangkaian menggunakan progISP.

7.     Setelah program terupload jalankan program di progISP, pastikan sistem bekerja sesuai dengan yang diinginkan 


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 

4.1 Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1.     LED pada traffic light dan pada lampu penyeberangan dapat menyala setelah program di Load ke dalam mikrokontroler

2.     LED Traffic Light : lampu merah menyala selama 78 detik, lampu kuning menyala selama 3 detik, dan lampu hijau menyala selama 23 detik.

l

 LED Penyeberangan Jalan : lampu merah menyala ketika lampu hijau pada traffic light menyala dan lampu hijau menyala ketika lampu merah pada traffic light menyala.

4.2 Pembahasan

LED dapat menyala secara otomatis karena dalam mikrokontroller sudah tersimpan program untuk menyalakan LED pada traffic light sehingga saat dihubungkan dengan sumber arus maka LED pada traffic light bisa menyala. Demikian pula pada LED untuk lampu penyeberangan.

 

BAB 5

KESIMPULAN 

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1.     LED dapat menyala setelah sketch di Load ke dalam mikrokontroler

2.     LED pada traffic light dapat menyala selama waktu yang telah ditentukan pada program yang telah di upload pada ATmega85235.



DAFTAR PUSTAKA

 

https://indoproteus.blogspot.com/2015/01/simulasi-traffict-light-dengan.html

https://homecare24.id/flowchart-lampu-lalu-lintas/



LAMPIRAN

Video Simulasi Alat

Jurnal Referensi

PPT



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROTOTYPE SMART HOME DENGAN ESP32 BERBASIS INTERNET OF THINGS

IoT Health Monitoring System for Sports: Real-Time Heart Rate and Temperature Tracking

MONITORING PENETAS TELUR BERBASIS IoT