SMART PLANT AND LAMP BERBASIS IOT
LAPORAN PRAKTIKUM LABOLATORIUM
MIKROKONTROLER II
SMART PLANT AND LAMP BERBASIS IOT
Dosen
Pengampu:
Dr. Samuel Beta K., Ing. Tech., M.T.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Bagas Agung Pramudya |
RE-2A |
(4.34.22.0.06) |
2. Ilham Yahya Mahendra |
RE-2A |
(4.34.22.0.12) |
3. M. Zidaan Falih Ilmi |
RE-2A |
(4.34.22.0.18) |
4. Tiara Hande Dias K. |
RE-2A |
(4.34.22.0.25) |
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
REKAYASA ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG
2024
1.
Latar
Belakang
Konsep "smart plant" merujuk pada penerapan
teknologi digital dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi pabrik atau
fasilitas industri. Smart plant mengintegrasikan berbagai sistem dan teknologi
seperti Internet of Things (IoT), sensor-sensor cerdas, analisis data (big data
analytics), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan sistem komunikasi
yang canggih untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan produktivitas dalam
lingkungan pabrik.
Saat melakukan
perjalanan jauh atau mudik, kita sering kali melupakan tanaman yang kita
tinggalkan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tanaman tersebut mati karena
kekurangan air. Oleh karena itu, alat ini dirancang untuk membantu kita
memantau kondisi tanah pada tanaman, memastikan tanaman mendapatkan asupan air
yang cukup meskipun kita tidak berada di rumah. Selain itu, alat ini juga
dilengkapi dengan lampu yang dapat dikendalikan dari jarak jauh, sehingga rumah
tetap terang saat ditinggalkan.
2. Dasar
Teori
2.1 Moisture
Sensor Capacitive Soil
Sensor kelembaban tanah kapasitif adalah perangkat
elektronik yang dirancang khusus untuk mengukur kadar air dalam tanah
menggunakan prinsip kapasitansi. Prinsip kerja utama sensor ini adalah
perubahan kapasitansi antara dua elektroda yang terpasang di dalam tanah, yang
dipengaruhi oleh kadar air dalam tanah tersebut.
Mereka memberikan informasi yang berharga tentang
kondisi tanah secara real-time, membantu dalam mengoptimalkan penggunaan air
dan meningkatkan produktivitas pertanian serta keberlanjutan lingkungan.
2.2 Water
Pump
Water pump atau pompa air adalah perangkat mekanis yang dirancang
untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain dengan menciptakan
tekanan atau hisapan. Pompa air bekerja dengan prinsip dasar mengubah energi
mekanis menjadi energi hidrolik, yang memungkinkannya untuk menggerakkan air
melalui sistem pipa atau saluran.
Pompa air bekerja dengan prinsip dasar menghisap air ke dalam
sistem, menekannya melalui impeller yang berputar untuk menciptakan tekanan,
dan kemudian mendorongnya keluar melalui sistem pembuangan. Proses ini terjadi
berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan untuk memindahkan air dari satu tempat
ke tempat lain.
2.3
Relay
Relay adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi sebagai
saklar yang dapat dioperasikan secara elektrik. Fungsinya adalah untuk
mengendalikan arus listrik besar dengan menggunakan arus listrik kecil. Relay
umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi di mana diperlukan pengendalian daya
listrik yang lebih besar atau untuk mengisolasi sinyal kontrol dari sirkuit
daya utama.
3.
Permasalahan
Implementasi smart plant dalam industri menghadapi berbagai
permasalahan yang kompleks, yang dapat mempengaruhi efektivitas dan
keberhasilannya. Berikut ini beberapa permasalahan utama yang sering terjadi:
-
Integrasi Sistem yang Rumit
-
Keamanan Siber
-
Biaya Implementasi yang
Tinggi
-
Ketergantungan terhadap Infrastruktur Teknologi
4. Solusi
·
Sistem Pemantauan Kelembaban Tanah:
Sensor Kelembaban: Memantau
kelembaban tanah secara real-time.
Notifikasi: Mengirim
peringatan ke perangkat seluler jika kelembaban tanah rendah.
·
Sistem Penyiraman Otomatis:
Pompa Air Otomatis: Menyiram
tanaman secara
otomatis saat kelembaban tanah
rendah.
Kendali Jarak Jauh:
Mengaktifkan atau menonaktifkan pompa melalui aplikasi
seluler.
·
Sistem Penerangan Otomatis:
Lampu Pintar: Dapat
dikendalikan melalui aplikasi seluler.
Pengaturan Jadwal: Menyala dan
mati sesuai
jadwal untuk memberikan kesan
rumah berpenghuni.
·
Aplikasi Pengendali Terpadu:
Antarmuka Pengguna: Memantau kelembaban tanah dan
mengontrol sistem
penyiraman serta penerangan.
Data Historis: Menyimpan data kelembaban dan penyiraman
untuk analisis
kebutuhan air tanaman.
5.
Diagram Blok
6.
Komponen
Komponen yang digunakan yaitu:
a. Tanaman
b. Lampu LED
c. ESP8266
d. Moisture Sensor
e. Water Pump + Selang
f. Relay
g. Kabel Jumper
h. Power Supply 5V
i. LCD
j. Laptop
k. Internet
l. HP dengan aplikasi Bylink
7.
Cara Kerja
8.
Gambar Rangkaian
Berikut adalah gambar rangkaian:
9.
Diagram Alir
10.
Program
#define BLYNK_PRINT Serial
#include <SPI.h>
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C LCD(0x27, 16, 2); // LCD I2C address 0x27 with 16 columns and 2 rows
int led = 2; // pin 2 pada nodemcu
int pump = 0; // pin 0 pada nodemcu
#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPL6hDxeOGgS"
#define BLYNK_TEMPLATE_NAME "Quickstart Template"
char auth[] = "bFJfIYy7gbC7J_5UPyu_DyMQhYp4oj0k";
char ssid[] = "Kelompok6"; // NAMA HOTSPOT
char pass[] = "tugasbesarmikro"; // PASSWORD HOTSPOT
BLYNK_WRITE(V1){
digitalWrite(D0, param.asInt());
}
SimpleTimer timer;
WidgetLCD lcd(V1); // LCD Android
void sendSensor() {
int POT = analogRead(A0);
Serial.print(POT);
lcd.print(0, 0, "KEADAAN");
LCD.setCursor(0, 0);
LCD.print("ADC");
LCD.setCursor(4, 0);
LCD.print(POT);
LCD.print(" ");
lcd.print(0, 1, "PUMP");
LCD.setCursor(0, 1);
LCD.print("PUMP");
Blynk.virtualWrite(V0, POT);
if (POT > 650) {
Serial.println("KERING"); // ke serial monitor
lcd.print(8, 0, "KERING");
LCD.setCursor(9, 0);
LCD.print("KERING");
lcd.print(5, 1, "ON ");
LCD.setCursor(5, 1);
LCD.print("ON ");
digitalWrite(pump, LOW);
for (int x = 0; x <= 10; x++) {
LCD.setCursor(9, 1);
LCD.print(x);
lcd.print(9, 1, x);
delay(500);
}
lcd.clear();
LCD.clear();
digitalWrite(pump, HIGH);
lcd.print(0, 0, "AIR MERESAP");
LCD.setCursor(0, 0);
LCD.print("AIR MERESAP");
lcd.print(0, 1, " WAIT");
LCD.setCursor(0, 1);
LCD.print(" WAIT");
for (int x = 9; x > 0; x--) {
LCD.setCursor(9, 1);
LCD.print(x);
lcd.print(9, 1, x);
delay(100);
}
lcd.clear();
LCD.clear();
} else if (POT > 550 && POT < 600) {
Serial.println("NORMAL");
lcd.print(8, 0, "NORMAL");
LCD.setCursor(9, 0);
LCD.print("NORMAL");
lcd.print(5, 1, "OFF");
LCD.setCursor(5, 1);
LCD.print("OFF");
digitalWrite(pump, HIGH);
} else if (POT < 550) {
Serial.println("BASAH");
lcd.print(8, 0, "BASAH ");
LCD.setCursor(9, 0);
LCD.print("BASAH ");
lcd.print(5, 1, "OFF");
LCD.setCursor(5, 1);
LCD.print("OFF");
digitalWrite(pump, HIGH);
}
}
void setup() {
Serial.begin(9600);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
// Inisialisasi LCD I2C
LCD.init();
LCD.backlight();
timer.setInterval(1000L, sendSensor);
pinMode(pump, OUTPUT);
pinMode(led, OUTPUT);
pinMode(D0,OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(led, 1);
Blynk.run();
timer.run();
delay(100);
}
Dokumentasi dan Presentasi
https://youtu.be/cg0jjQyep0E?feature=shared
Komentar
Posting Komentar