FACE RECOGNITION DOOR LOCK
FACE RECOGNITION DOOR LOCK
Dosen Pembimbing :
Dr. Samuel Beta Kuntardjo, Ing.Tech., M.T.
Gery Alghifari 4.34.22.0.10Keisya Djenar DL 4.34.22.0.13MarshandaAN 4.34.22.0.14Raka Ramadhana 4.34.22.0.19
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK
NEGERI SEMARANG
2025
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan teknologi keamanan terus mengalami inovasi
seiring dengan meningkatnya risiko penyusupan dan penyalahgunaan akses. Namun,
banyak sistem keamanan tradisional, seperti kunci fisik atau kartu akses, masih
rentan terhadap pembobolan, kehilangan, atau duplikasi. Hal ini menimbulkan
kebutuhan akan solusi yang lebih andal dan personal untuk memastikan hanya
individu yang berwenang yang dapat mengakses suatu ruangan. Salah satu
pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan biometrik, khususnya pengenalan
wajah (face recognition), karena karakteristik wajah setiap orang bersifat unik
dan sulit dipalsukan dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu,
kemajuan dalam komputasi edge dan perangkat single-board computer seperti
Raspberry Pi memungkinkan implementasi sistem pengenalan wajah secara real-time
dengan biaya yang terjangkau serta efisiensi energi yang baik. Dengan
memanfaatkan teknologi ini, sistem keamanan dapat menjadi lebih otomatis,
akurat, dan mudah digunakan tanpa mengorbankan keandalan. Oleh karena itu,
proyek Face Recognition Door Lock ini hadir sebagai solusi
inovatif yang menggabungkan keamanan biometrik, kemudahan penggunaan, dan
efisiensi biaya untuk aplikasi penguncian pintu otomatis.
1.2 Tujuan
Tujuan dari perancangan alat ini, yaitu :
1.
Membuat prototipe sistem buka pintu otomatis dengan teknoogi
face recognition.
2.
Mempelajari dan mengimplementasikan OpenCV di Raspberry Pi.
3.
Menguji keakuratan dan keandalan sistem dalam mengenali
wajah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, terdapat rumusa masalah yang
harus diperhatikan, yaitu:
1.
Bagaimana cara membuat sistem buka kunci pintu berbasis
pengenaan wajah?
2.
Bagaimana mengintegrasikan OpenCV dengan Raspberry Pi untuk
face recognition secara real-time?
3.
Seberapa akurat sistem ini dalam mengenali wajah yang telah
terdaftar?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Face Recognition
Pengenalan wajah (Face Recognition) adalah teknologi biometrik yang
mengidentifikasi atau memverifikasi individu berdasarkan ciri khas wajah. Dalam
proyek ini, dua pendekatan utama digunakan untuk deteksi wajah: Haar
Cascade (berbasis feature-based) dan Deep
Learning/Convolutional Neural Network (CNN) (berbasis feature
learning).
1. Haar Cascade
- Konsep:Haar Cascade adalah metode deteksi objek berbasis machine learning yang menggunakan ciri-ciri visual (features) seperti tepi, garis, atau pola intensitas piksel (misalnya: area mata gelap dibandingkan pipi yang terang). Algoritma ini dilatih dengan banyak sampel wajah dan non-wajah untuk menghasilkan model kaskade yang efisien.
- Cara Kerja:
- Menggunakan sliding window untuk
memindai gambar secara bertahap.
- Fitur Haar (seperti perbedaan intensitas
daerah gambar) diekstraksi dan diklasifikasikan secara cepat
menggunakan AdaBoost.
- Ringan secara komputasi, sehingga cocok untuk
perangkat rendah daya seperti Raspberry Pi.
- Keterbatasan:
- Kurang akurat pada kondisi pencahayaan buruk
atau wajah miring.
- Rentan terhadap false positive (misalnya
mengira tekstur tertentu sebagai wajah).
2. Deep Learning (CNN)
- Konsep:Convolutional Neural Network (CNN) adalah arsitektur deep learning yang dirancang untuk memproses data visual dengan mengekstraksi fitur hierarkis (dari tepi sederhana hingga pola kompleks seperti bentuk mata/hidung).
- Cara Kerja:
- Lapisan konvolusi secara otomatis mempelajari
fitur wajah dari data latih.
- Model seperti FaceNet, VGG-Face,
atau ResNet dapat digunakan untuk mengenali wajah dengan
akurasi tinggi.
- Membutuhkan dataset besar dan komputasi lebih
intensif dibanding Haar Cascade.
- Keunggulan:
- Lebih robust terhadap variasi pencahayaan,
ekspresi, atau sudut wajah.
- Dapat diintegrasikan dengan library
seperti Dlib atau TensorFlow Lite untuk
optimasi di perangkat edge.
Peran OpenCV
- Library OpenCV (Open
Source Computer Vision) menyediakan tools siap pakai untuk:
- Pra-pemrosesan gambar: Konversi warna (RGB ke grayscale),
normalisasi kontras, atau reduksi noise.
- Deteksi wajah: Implementasi Haar Cascade yang sudah
dilatih (pre-trained model) atau integrasi dengan model CNN.
- Ekstraksi fitur: Menggunakan algoritma seperti LBPH
(Local Binary Pattern Histogram) untuk pengenalan wajah
sederhana.
- Optimasi: Komputasi real-time dengan dukungan hardware acceleration
(misalnya via Raspberry Pi GPU).
2.2 Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah komputer
papan tunggal (single-board computer atau SBC)
berukuran kecil (sebesar kartu kredit) yang dikembangkan oleh Raspberry
Pi Foundation di Inggris. Dirancang untuk tujuan edukasi dan
komputasi terjangkau, perangkat ini kini populer di berbagai proyek IoT,
robotika, otomasi, dan embedded system—termasuk proyek Face
Recognition Door Lock yang Anda kembangkan.
Fitur Utama Raspberry Pi
1.
Harga
Terjangkau
o Raspberry Pi dijual dengan harga
relatif murah (mulai dari $10–$100 tergantung model), membuatnya ideal untuk
proyek prototyping atau skala kecil.
2.
Spesifikasi
Teknis (Contoh:
Model Raspberry Pi 4/5)
o Prosesor: ARM Cortex-A72/A76 (multicore
64-bit) dengan kecepatan 1.5–2.4 GHz.
o RAM: 1GB–8GB (cukup untuk menjalankan
OS Linux dan aplikasi computer vision).
o Port: HDMI, USB, Ethernet, GPIO (untuk
koneksi sensor/aktuator), CSI (kamera), DSI (display).
o Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth, dan dukungan
USB 3.0/4.0 (untuk transfer data cepat).
3.
Sistem
Operasi
o Mendukung OS berbasis Linux
seperti Raspberry Pi OS (sebelumnya Raspbian), Ubuntu,
atau OS khusus seperti OpenCV-optimized OS.
4.
Konsumsi
Daya Rendah
o Hanya membutuhkan daya 5V (sumber
dari adaptor USB atau power bank), cocok untuk perangkat always-on seperti
sistem keamanan pintu.
Peran Raspberry Pi dalam Proyek
Face Recognition Door Lock
1.
Komputasi
Edge untuk Pengenalan Wajah
o Raspberry Pi bertindak sebagai
otak sistem yang menjalankan algoritma Haar Cascade/CNN untuk
deteksi dan verifikasi wajah secara real-time.
o Dapat mengintegrasikan library
seperti OpenCV atau TensorFlow Lite untuk
pemrosesan gambar.
2.
Antarmuka
dengan Perangkat Eksternal
o GPIO (General Purpose
Input/Output):
Menghubungkan modul kunci pintu elektrik (relay/solenoid) untuk membuka pintu
saat wajah terverifikasi.
o Kamera: Menggunakan modul kamera resmi
Raspberry Pi (atau USB webcam) untuk menangkap gambar wajah.
3.
Jaringan
dan Penyimpanan
o Menyimpan database wajah terdaftar
di SD card atau terhubung ke cloud via internet.
o Dapat dikendalikan secara remote
via SSH atau antarmuka web.
2.3
Electromagnetic Lock
Electromagnetic
Lock (EM Lock atau Maglock) adalah jenis kunci elektrik yang menggunakan prinsip
elektromagnetik untuk mengunci pintu secara otomatis. Kunci ini banyak
digunakan dalam sistem kontrol akses karena keandalannya dan kemudahan
pemasangan.
Cara Kerja Electromagnetic Lock:
1.
Komponen
Utama:
o Elektromagnet: Dipasang di bagian atas pintu
(biasanya di daun pintu).
o Armature Plate (Pelat Logam): Dipasang di bagian kusen pintu
yang sejajar dengan elektromagnet.
2.
Prinsip
Kerja:
o Ketika daya listrik (12V
DC atau 24V DC) mengalir ke elektromagnet, medan magnet yang kuat
tercipta, menarik armature plate sehingga pintu terkunci.
o Jika daya listrik diputus
(misalnya saat terjadi pemadaman listrik atau saat akses diberikan), medan
magnet hilang dan pintu dapat dibuka dengan mudah.
Fitur dan Kelebihan:
·
Kuat dan Tahan Lama: Dapat menahan beban hingga ratusan kilogram
(misalnya 600 lbs atau lebih).
·
Tanpa Gerakan Mekanis: Tidak ada bagian yang bergesekan, sehingga minim
perawatan.
·
Integrasi dengan Sistem Kontrol Akses: Bisa dikendalikan via keypad,
kartu RFID, fingerprint, atau remote.
·
Fail-Safe: Biasanya terbuka saat listrik mati (kecuali model Fail-Secure yang
tetap terkunci).
Kekurangan:
·
Membutuhkan
daya listrik terus-menerus untuk tetap terkunci.
·
Tidak
cocok untuk pintu yang membutuhkan penguncian mekanis tambahan (biasanya
dipasang dengan door sensor untuk memastikan
keamanan).
BAB III
PERANCANGAN
ALAT
3.1 Daftar Komponen
Alat & Bahan:
1.
Raspberry
Pi 4 + Kamera Pi / Webcam USB
2.
Electromagnetic
Lock
3.
Modul
Relay
4.
Baterai
3.7 Volt (3 Buah)
5.
Tripleks
6.
Knop
Pintu
Software:
1.
OpenCV
2.
MobaXterm
3. Library: face_recognition, dlib,
numpy
3.2 Cara Kerja
Proses diawali dengan pengumpulan
dataset wajah, di mana sistem merekam berbagai gambar wajah pengguna yang sah
dari berbagai sudut dan kondisi pencahayaan. Gambar-gambar ini disimpan dalam
format yang kompatibel dengan OpenCV seperti JPEG atau PNG, kemudian diberi
label sesuai identitas pengguna. Data yang lengkap dan bervariasi sangat
penting untuk memastikan akurasi sistem dalam mengenali wajah nantinya.
Setelah dataset
terkumpul, sistem melakukan pelatihan model menggunakan algoritma pengenalan
wajah seperti Haar Cascade, LBPH, atau Deep Learning. OpenCV memproses
gambar-gambar tersebut dengan mengekstraksi ciri-ciri khas wajah seperti jarak
antar mata, bentuk hidung, dan kontur wajah. Hasil ekstraksi ini kemudian
diubah menjadi pola referensi yang akan digunakan untuk pencocokan wajah.
Proses training ini menentukan seberapa baik sistem dapat mengenali wajah yang
terdaftar dan membedakannya dari wajah yang tidak dikenal.
Ketika model sudah
terlatih, sistem beralih ke mode operasi real-time. Kamera terus memantau area
di depan pintu dan mendeteksi keberadaan wajah. Begitu wajah terdeteksi, OpenCV
segera mengekstrak fitur-fitur wajah tersebut dan membandingkannya dengan data
yang sudah tersimpan. Jika tingkat kemiripan mencapai ambang batas yang
ditentukan, sistem mengidentifikasi orang tersebut sebagai pengguna yang sah.
Sebaliknya, jika wajah tidak dikenali atau tingkat kemiripannya rendah, akses
akan ditolak.
Apabila wajah berhasil
teridentifikasi sebagai pengguna yang terdaftar, sistem mengirim sinyal ke
modul relay untuk mengendalikan kunci elektromagnetik. Relay akan memutus
aliran listrik ke elektromagnet, menyebabkan medan magnet menghilang dan kunci
terbuka. Sistem ini biasanya dilengkapi dengan indikator visual atau suara
seperti LED atau buzzer untuk memberi tahu pengguna apakah akses diberikan atau
ditolak. Karena kunci elektromagnetik bekerja dengan prinsip fail-safe, pintu
akan tetap terbuka saat tidak ada daya, sehingga memenuhi standar keselamatan
untuk situasi darurat.
Dengan alur kerja yang
terintegrasi ini, sistem mampu memberikan solusi kontrol akses yang cepat,
akurat, dan aman menggunakan teknologi pengenalan wajah. Proses otomatis dari
deteksi hingga pembukaan pintu berlangsung dalam hitungan detik, menjadikannya
pilihan ideal untuk berbagai aplikasi keamanan modern.
3.3. Diagram Blok
3.4 Diagram Alir
3.6 Kode Program
/*
==============================================================
Pemrogram
: Kelompok RE-3A/5
1. 10-Gery
Algifari NIM: 4.34.22.0.10
2.
13-Keisya Djenar Dinda L NIM:
4.34.22.0.13
3.
14-Marshanda Aprilian N NIM:
4.34.22.0.14
4. 19-Raka
Ramadhana NIM: 4.34.22.0.19
Tgl.Praktikum
: Senin, 30 Juni 2025
=================================================================
add_face.py
- Program untuk pengumpulan dataset wajah
menggunakan kamera
- Implementasi face detection dengan OpenCV untuk
sistem pengenalan wajah
-----------------------------------------------------------------
Materi baru:
- Pengolahan citra digital dengan OpenCV
- Deteksi wajah menggunakan Haar Cascade
Classifier
- Pembuatan dataset wajah terstruktur
- Capture frame video secara real-time
- Penanganan file dan direktori dengan modul os
-----------------------------------------------------------------
Komponen:
- 1x Raspberry Pi (dengan kamera terpasang)
- 1x Modul kamera/webcam USB (jika menggunakan
Raspberry Pi tanpa kamera)
- Kabel dan periferal pendukung
=================================================================*/
import cv2
import os
# ====== 1. Input Nama Orang ======
name = input("Masukkan nama orang:
").strip().lower().replace(" ", "_")
output_dir = f"dataset/{name}"
# ====== 2. Buat Folder ======
if not os.path.exists(output_dir):
os.makedirs(output_dir)
print(f"[INFO] Folder dibuat: {output_dir}")
else:
print(f"[INFO] Folder sudah ada: {output_dir}")
# ====== 3. Load Kamera & Face Detector ======
cap = cv2.VideoCapture(0)
face_cascade = cv2.CascadeClassifier('haarcascade_frontalface_default.xml')
count = 0
max_photos = 20
# jumlah foto per orang
print("[INFO] Tekan 'q' untuk keluar lebih
cepat")
while True:
ret,
frame = cap.read()
if not
ret:
break
gray =
cv2.cvtColor(frame, cv2.COLOR_BGR2GRAY)
faces =
face_cascade.detectMultiScale(gray, 1.3, 5)
for (x,
y, w, h) in faces:
count += 1
face_img = frame[y:y+h, x:x+w]
face_img = cv2.resize(face_img, (400, 400))
file_path = os.path.join(output_dir,
f"{name}_{count}.jpg")
cv2.imwrite(file_path, face_img)
cv2.rectangle(frame, (x, y), (x+w, y+h), (0, 255, 0), 2)
cv2.putText(frame, f"{count}/{max_photos}", (x, y-10),
cv2.FONT_HERSHEY_SIMPLEX, 0.6, (255, 255, 255), 2)
cv2.imshow('Capture Dataset', frame)
key =
cv2.waitKey(1)
if key
== ord('q') or count >= max_photos:
break
cap.release()
cv2.destroyAllWindows()
print(f"[INFO] Selesai. {count} foto disimpan
di: {output_dir}")
/*
==============================================================
Pemrogram
: Kelompok RE-3A/5
1. 10-Gery
Algifari NIM: 4.34.22.0.10
2.
13-Keisya Djenar Dinda L NIM:
4.34.22.0.13
3.
14-Marshanda Aprilian N NIM:
4.34.22.0.14
4. 19-Raka
Ramadhana NIM: 4.34.22.0.19
Tgl.Praktikum
: Senin, 30 Juni 2025
=================================================================
face_lock.py
- Sistem pengenalan wajah berbasis Raspberry Pi
dengan kontrol relay
- Implementasi face recognition untuk kontrol
akses pintu elektromagnetik
- Integrasi notifikasi Telegram untuk wajah tak
dikenal
-----------------------------------------------------------------
Materi baru:
- Face recognition menggunakan library
face_recognition
- Integrasi GPIO untuk kontrol relay
- Pengiriman notifikasi melalui API Telegram
- Real-time face detection dan matching
- Penanganan frame video dengan imutils
-----------------------------------------------------------------
Komponen:
- 1x Raspberry Pi dengan kamera/webcam
- 1x Modul relay 5V
- 1x Electromagnetic lock (12V/24V)
- Power supply sesuai kebutuhan
- Kabel jumper dan komponen pendukung
=================================================================*/
from imutils.video import VideoStream
import face_recognition
import imutils
import pickle
import time
import cv2
import RPi.GPIO as GPIO
import requests
from datetime import datetime
# === KONFIGURASI TELEGRAM ===
TELEGRAM_TOKEN =
'7986341460:AAHHP1kHcUxoOhH62f7Il2xZiupRwqJaYWk' # Ganti dengan token asli
CHAT_ID = '1210459714' # Ganti dengan chat ID
Telegram kamu
def kirim_ke_telegram(image_path, pesan):
url =
f'https://api.telegram.org/bot{TELEGRAM_TOKEN}/sendPhoto'
with
open(image_path, 'rb') as photo:
files = {'photo': photo}
data
= {'chat_id': CHAT_ID, 'caption': pesan}
response = requests.post(url, files=files, data=data)
if
response.status_code == 200:
print("[INFO] Foto berhasil dikirim ke Telegram.")
else:
print(f"[ERROR] Gagal kirim Telegram: {response.status_code}")
# ================= GPIO SETUP =================
RELAY = 17
GPIO.setwarnings(False)
GPIO.setmode(GPIO.BCM)
GPIO.setup(RELAY, GPIO.OUT)
GPIO.output(RELAY, GPIO.HIGH) # Start: HIGH (tidak aktif)
# ================= LOAD ENCODING
=================
print("[INFO] Memuat data wajah dan
kamera...")
data =
pickle.loads(open("encodings.pickle", "rb").read())
detector =
cv2.CascadeClassifier("haarcascade_frontalface_default.xml")
vs = VideoStream(src=0).start()
time.sleep(2.0)
print("[INFO] Masuk ke mode PENGENALAN
WAJAH...")
try:
while
True:
GPIO.output(RELAY, GPIO.HIGH) #
Selalu HIGH saat pengenalan
frame = vs.read()
frame = imutils.resize(frame, width=500)
rgb
= cv2.cvtColor(frame, cv2.COLOR_BGR2RGB)
gray
= cv2.cvtColor(frame, cv2.COLOR_BGR2GRAY)
rects = detector.detectMultiScale(gray,
scaleFactor=1.1, minNeighbors=5,
minSize=(30, 30), flags=cv2.CASCADE_SCALE_IMAGE)
boxes = [(y, x + w, y + h, x) for (x, y, w, h) in rects]
encodings = face_recognition.face_encodings(rgb, boxes)
wajah_dikenal = False
nama_wajah = "Unknown"
for
(encoding, (top, right, bottom, left)) in zip(encodings, boxes):
matches = face_recognition.compare_faces(data["encodings"], encoding)
name = "Tidak dikenal"
if True in matches:
matchedIdxs = [i for (i, b) in enumerate(matches) if b]
counts = {}
for i in matchedIdxs:
matched_name = data["names"][i]
counts[matched_name] = counts.get(matched_name, 0) + 1
name = max(counts, key=counts.get)
wajah_dikenal = True
nama_wajah = name
cv2.rectangle(frame, (left, top), (right, bottom), (0, 255, 0), 2)
cv2.putText(frame, name, (left, top - 10),
cv2.FONT_HERSHEY_SIMPLEX, 0.6, (0, 255, 0), 2)
else:
# Wajah tidak dikenal
cv2.rectangle(frame, (left, top), (right, bottom), (0, 0, 255), 2)
cv2.putText(frame, "Tidak dikenal", (left, top - 10),
cv2.FONT_HERSHEY_SIMPLEX, 0.6, (0, 0, 255), 2)
# Simpan dan kirim foto ke Telegram
timestamp = datetime.now().strftime("%Y%m%d-%H%M%S")
unknown_path = f"unknown_{timestamp}.jpg"
cv2.imwrite(unknown_path, frame)
print("[ALERT] Wajah tidak dikenal. Mengirim ke Telegram...")
kirim_ke_telegram(unknown_path, f"Wajah tidak dikenal terdeteksi
pada {timestamp}")
#
Jika wajah dikenali ? GPIO LOW 5 detik
if
wajah_dikenal:
print(f"[INFO] Wajah dikenali: {nama_wajah}")
print("[INFO] Mengaktifkan relay (GPIO LOW) selama 5
detik...")
GPIO.output(RELAY, GPIO.LOW)
time.sleep(5)
GPIO.output(RELAY, GPIO.HIGH)
print("[INFO] Kembali ke mode PENGENALAN WAJAH...\n")
cv2.imshow("Face Recognition", frame)
key
= cv2.waitKey(1) & 0xFF
if
key == ord("q"):
break
except KeyboardInterrupt:
print("[INFO] Dihentikan oleh pengguna.")
# ================= Cleanup =================
cv2.destroyAllWindows()
vs.stop()
GPIO.output(RELAY, GPIO.HIGH)
GPIO.cleanup()
/*
==============================================================
Pemrogram
: Kelompok RE-3A/5
1. 10-Gery
Algifari NIM: 4.34.22.0.10
2.
13-Keisya Djenar Dinda L NIM:
4.34.22.0.13
3.
14-Marshanda Aprilian N NIM:
4.34.22.0.14
4. 19-Raka
Ramadhana NIM: 4.34.22.0.19
Tgl.Praktikum
: Senin, 30 Juni 2025
=================================================================
train_model.py
- Program untuk melatih model pengenalan wajah
dari dataset gambar
- Pembuatan encoding wajah menggunakan library
face_recognition
- Penyimpanan data encoding dalam format pickle
untuk digunakan sistem
-----------------------------------------------------------------
Materi baru:
- Ekstraksi fitur wajah menggunakan HOG (Histogram
of Oriented Gradients)
- Pembuatan face encodings sebagai representasi
numerik wajah
- Penyimpanan dan serialisasi data dengan modul
pickle
- Pemrosesan dataset terstruktur dengan modul os
-----------------------------------------------------------------
Komponen:
- 1x Komputer/Raspberry Pi
- Dataset gambar wajah dalam folder terstruktur
- Kamera/webcam (untuk pengambilan dataset)
=================================================================*/
import face_recognition
import pickle
import cv2
import os
dataset = "dataset"
encodings = []
names = []
print("[INFO] Start encoding faces...")
for root, dirs, files in os.walk(dataset):
for file
in files:
if
file.lower().endswith(('.jpg', '.png')):
path = os.path.join(root, file)
name = os.path.basename(root)
image = cv2.imread(path)
rgb = cv2.cvtColor(image, cv2.COLOR_BGR2RGB)
boxes = face_recognition.face_locations(rgb, model='hog')
encs = face_recognition.face_encodings(rgb, boxes)
for enc in encs:
encodings.append(enc)
names.append(name)
data = {"encodings": encodings,
"names": names}
with open("encodings.pickle",
"wb") as f:
f.write(pickle.dumps(data))
print("[INFO] Encoding complete.")
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem face recognition door lock dapat
dibangun dengan biaya rendah namun tetap aman dan efisien.
2. Raspberry Pi dan OpenCV merupakan kombinasi
tepat untuk sistem keamanan berbasis IoT.
3. Sistem berjalan baik dengan akurasi yang
memadai dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Dasar teori Eigenfaces.
Ahonen, T., et al. (2004). Face Recognition with
Local Binary Patterns. IEEE.
Metode LBPH untuk pengenalan wajah.
Alcantarilla, P. F., et al. (2018). Low-Cost Face
Recognition Systems for IoT Devices. IEEE IoT Journal.
Studi tentang optimasi pengenalan wajah di perangkat terbatas
(seperti Raspberry Pi).
BAB VI
LAMPIRAN
Hasil
Video simulasi dapat dilihat pada link youtube berikut :
https://youtu.be/CIVgxld13vM?si=6wAn6XolAHcZv94u
Komentar
Posting Komentar